PASKIBRA MAN 2 Madiun


Menjadi Pasukan Pengibar Bendera pada saat peringatan HUT RI merupakan sebuah kebanggaan. Mungkin itulah yang dirasakan oleh Ribut Anggroro Saputro, Pramudhita Septiani dan Bunga Istighfariana. Bukan sebuah kesalahan mereka menjadi bangga, karena memang berprestasi. Ribut dan Bunga dipastikan menjadi paskibra tingkat kota Madiun, sedangkan Pramudhita lolos ke medan selanjutnya untuk mengikuti seleksi tingkat provinsi. Hal ini merupakan kemajuan, karena tahun lalu hanya ada 1 siswa MAN 2 Madiun yang dapat masuk Paskibra, itupun hanya tingkat kota Madiun. Selain itu hal ini akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi Madrasah atas wakil-wakilnya di Paskibra, ini menjadi bukti bahwa kita yang ada di Madrasah juga bisa juara.

Continuar leyendo

Chandra si pendekar da'iah


Nama Chandra mungkin terkesan ke laki-lakian. Namun di MAN 2 Madiun nama Chandra bukanlah nama seorang lelaki tampan pujaan para perempuan. Jika mendengar nama tersebut kita akan tertuju kepada seorang gadis asal kebonsari yang jago menjadi da’iah. Nama lengkapnya adalah Chandra Widayanti asal Kebonsari Kab. Madiun, gadis energik ini telah beberapa kali membawa nama MAN 2 Madiun berprestasi di beberapa ajang bergengsi baik di tingkat kota Madiun maupun eks-kresidenan Madiun. Prestasi terakhirnya adalah menjadi juara pertama lomba Da’iah se-eks karesidenan Madiun di Univertsitas Merdeka Madiun sebulan yang lalu. Gadis yang juga jago pencak silat ini telah terbiasa berprestasi sejak kecil, diantara prestasinya adalah :

- Juara II lomba pidato di MTs An Najihab Babussalam

- Juara I pencak silat hari jadi Kab. Madiun tahun 2007

- Juara harapan SH Cup 2007 di GOR Kota Madiun 2007

- Juara harapan I pencak silat memperingati hari Ibu se-eks karesidenan Madiun

- Juara 3 silat beregu memperingati hari Ibu se-eks karesidenan Madiun di GOR Kota Madiun

- Juara I pidato Bahasa Arab se MAN 2 Madiun

- Juara I Da’iah di Masjid Kuno Taman 2009

Saat ini Chandra sedang sibuk mengikuti seleksi untuk ajang PORSENI MA. Gadis yang satu ini memang unik, memiliki sebuah sisi kehidupan yang kadang jauh dari feminim. Jika ditanya tentang cita-cita maka dengan tegas dan lantang dia akan menjawab masuk IPDN lalu mau jadi camat dan juga kadang-kadang dia juga kehilangan sifat feminimnya, makanya sering ia dipanggil “Macan”. Gadis humoris ini bertekad meraih cita-cita dengan segudang prestasinya. Dan satu keinginan luhurnya adalah melestarikan budaya Madiun (pencak silat) dan mencari sedulur sebanyak-banyaknya. Semoga si Macan IPA 2 ini bias selalu berprestasi.

Continuar leyendo